Sunday, January 4, 2009

MARIA PILIH ALTERNATIF

Takut Operasi untuk Sembuhkan Lutut

JAKARTA - Maria Kristin menumbuhkan kembali kepercayaan nomor tunggal wanita Indonesia tahun lalu. Kala itu dia merebut perunggu di Olimpiade 2008 Beijing. Namun, prestasi sensasional itu akan sulit diulangi pebulu tangkis berpenampilan kalem tersebut tahun ini. Itu disebabkan cedera lutut kanannya yang kambuh lagi.

Dalam hari pertama latihan di Pusat Bulu Tangkis Indonesia di Cipayung hari ini, Maria dipastikan absen. Padahal, latihan itu adalah momen yang cukup penting karena merupakan hari pertama pelatnas di bawah Ketua Umum PB PBSI yang baru Djoko Santoso.

Saat ini Maria masih merasa kesulitan untuk melangkahkan kakinya. Dia akan merasakan sakit jika berjalan terlalu lama. Apalagi untuk beraktivitas yang membutuhkan kecepatan seperti berlari.

Untuk memulihkan kondisinya, Maria memilih tinggal di tengah keluarganya, di Tuban, Jatim. Dia meninggalkan Jakarta setelah mengikuti Kejuaraan Nasional Beregu Bulu Tangkis 2008 yang digeber 11-15 November lalu. Selain untuk memperoleh dukungan lain dari kedua orang tua dan adiknya, wanita kelahiran 25 Juni 1985 itu melakoni pengobatan alternatif pijat di Surabaya.

Rencananya, baru Senin (5/1) dia bergabung di Cipayung. "Saya berharap PB PBSI bisa maklum dengan kondisi saya. Pemberitahuan sudah saya berikan secara resmi," ungkap Maria yang diubungi Jawa Pos kemarin (1/1).

Cedera itu sudah lama diderita Maria. Bahkan sebelum bergabung dengan pelatnas. Dalam setiap penampilannya, dia tidak pernah lepas dari pelindung lutut. Dalam Olimpiade Beijing Agustus lalu, dia sebenarnya menahan sakit karena pada Piala Uber Mei lalu kondisi Maria cukup parah.

Lantas kenapa dia memilih pengobatan alternatif? Itu tidak lepas dari kekhawatirannya bahwa operasi akan memerlukan waktu panjang untuk penyembuhan. Jika itu terjadi, dia harus absen dari banyak kejuaraan. Dampaknya, akan lebih sulit baginya untuk mencapai performa terbaikn setelah absen panjang. Tidak hanya itu, peringkat dunianya akan melorot.

Sementara itu, Marleve Mainaky, pelatih pelatnas tunggal wanita PB PBSI, dan dokter PB PBSI Michael mengatakan belum mengetahui perkembangan kondisi Maria saat ini. "Pengobatan alternatif itu dipilih dengan mempertimbangkan risiko yang lebih tinggi jika Maria harus menjalani operasi," ungkap Marleve.

Pemilihan pengobatan alternatif juga bukan hal baru di kalangan pebulu tangkis pelatnas. Tunggal pria terbaik Indonesia Sony Dwi Kuncoro juga lebih memercayakan pengobatan nonmedis dengan tusuk jarum saat dia diterpa cedera paha kiri bertepatan dengan Indonesia Open 2006 di Surabaya. Hasilnya, Sony memang masih sering kambuh saat melakoni pertandingan.

Dengan cedera itu, Maria dipastikan absen dalam dua turnamen super series terdekat, yaitu Malaysia mulai 6-11 Januari dan Korea mulai 13-18 Januari nanti. Bahkan, Maria belum bisa memastikan keikutsertaannya pada All England sebagai turnamen ketiga 2009. Ajang itu merupakan salah satu even yang menjadi prioritas PB PBSI tahun ini.

Pada Malaysia dan Korea Super series nanti, Indonesia mewakilkan dua tunggal wanita, Adrianti Firdasari dan Pia Zebadiah. Keduanya diharapkan bisa memulai kompetisi tahun ini dengan gemilang. (vem/ang)

(sr:jawapos)

1 comment:

rifani said...

weh weh
salam kenal ya.hehehehe
informasinya bagus banget