Saturday, May 9, 2009

Kiat Tim Indonesia Melepas Ketegangan Jelang Perhelatan Piala Sudirman

Photobucket

Adakan Pesta Ulang Tahun Sederhana, Manajer Ikut Nyanyi


Bermain di kandang macan, Tiongkok, memberikan beban mental ekstra, termasuk bagi tim Indonesia. Berbagai cara dilakukan untuk melepas ketegangan menjelang hari pertandingan Minggu besok. Seperti apa?

---

BEBAN berat disandang tim Piala Sudirman Indonesia. Target mengembalikan supremasi kejuaraan beregu antarnegara itu disematkan kepada Sony Dwi Kuncoro dkk yang kini sudah berada di Guangzhou, Tiongkok. Tapi, fokus dan konsentrasi tak berarti harus tegang menghadapi target yang dibebankan.

Tak ada alasan bagi tim Indonesia untuk gentar menghadapi perhelatan Piala Sudirman 2009. Kesiapan para anggota tim, baik secara fisik maupun mental, telah mencapai titik yang diinginkan.

Hal itu dikatakan oleh asisten manajer tim Indonesia Jacob Rusdianto saat mendampingi tim makan malam di Guangzhou Baiyun International Convention Center, Tiongkok, Kamis lalu (7/5). "Semuanya siap. Fisik dan mental oke. Kami tak akan melupakan target awal. Semuanya sudah fokus untuk pertandingan," tutur Jacob.

Para pemain Indonesia telah tiba di Guangzhou Rabu malam waktu setempat(6/5). Tapi, mereka baru melakukan latihan perdana di gedung fasilitas latihan di Kompleks Guangzhou Gymnasium sehari kemudian. Baru kemarin (8/5) seluruh tim mendapatkan kesempatan untuk mencoba lapangan pertandingan di kompleks yang sama.

Menurut Jacob, para pemain yang dipercaya membawa nama Indonesia ke Piala Sudirman 2009 seperti tak terbebani target. Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso saat acara pelepasan tim memang berharap agar tim Indonesia mampu mengembalikan supremasi kejuaraan beregu campuran itu ke tanah air.

Suasana tegang tak terlihat pada wajah-wajah pemain Indonesia di hari pertama di Guangzhou. Mereka menunjukkan kekompakan. Bahkan, mereka terlihat bersenda gurau di penginapan mereka, Guangzhou Baiyun Convention Center. Suasana makin ramai ketika seluruh tim makan malam bersama di restoran penginapan. Sebuah kejutan yang menyenangkan diperoleh pemain wanita Meiliana Jauhari. Malam itu, Meiliana merayakan ulang tahun ke-25.

Para pemain dan seluruh ofisial seperti hendak meninggalkan restoran, tanda mereka akan kembali ke kamar masing-masing. Tapi, tak berapa lama kemudian, Maria Fransisca, salah seorang asisten manajer tim Indonesia, masuk ke restoran sambil membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Meiliana yang disodori kue itu hanya tersenyum malu karena disoraki rekan-rekannya.

Setelah lilin ditiup, seluruh tim berdoa bersama. Selain mendoakan kesuksesan Meiliana, mereka memanjatkan doa untuk kesuksesan bersama yang dipimpin manajer Yan Hartadi. Setelah itu, Meiliana membagi potongan kue tersebut kepada rekan-rekannya.

"Beginilah suasananya. Kami tak boleh tegang. Meski mereka santai, saya percaya mereka tetap fokus," tutur Jacob.

Suasana santai kembali mereka tunjukkan saat bertandang ke kediaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou, Harimawan Sujitno, tadi malam. Meski acara cukup resmi, dalam acara yang juga dihadiri puluhan warga Indonesia di kota tersebut, para pemain Indonesia tampak larut dalam kegembiraan.

Selain makan malam bersama dengan menu khas Indonesia, mereka disuguhi hiburan organ tunggal. Manajer Yan Hartadi dan Maria turut menyumbangkan suara. Tak ketinggalan Greysia Polii dan Devin Lahardi Fitriawan ikut menyemarakkan suasana meski tampil dengan suara seadanya. Tak urung, penampilan mereka yang jauh dari sempurna membuat rekan-rekannya tertawa.

"Mereka duta negara kita. Sebisanya kami memberikan dukungan kepada mereka. Selain nanti di lapangan, acara seperti ini akan meningkatkan motivasi dan semangat mereka meraih kesuksesan," tegas Harimawan. (*/ang)

sr:jawapos

No comments: